Jamaah Subuh yang terdiri dari lelaki dan Perempuan. Baik tua maupun muda |
Alhamdulillah atas izin Allah, hari ini bisa merasakan nikmatnya Subuh berjamaah di masjid yang fenomenal ini. Sudah banyak diberitakan media bahwa Masjid Jogokariyan adalah masjid yang sangat makmur, baik dari jamaahnya maupun saldo kasnya yang selalu nol rupiah sebab digunakan untuk memberdayakan jamaahnya.
Berfoto di halaman masjid |
Biasanya masjid hanya buka di jam-jam tertentu. Tetapi Masjid Jogokariyan adalah pengecualian. Saya datang dari Serang menggunakan bus, ternyata sampai terminal Giwangan lebih cepat 4 jam. Mau pulang ke rumah saudara, belum ada bus yang beroprasi. Jadi saya putuskan untuk mengunjungi masjid ini pada pukul 2 pagi.
Saya kira akan sepi. Ternyata, ramai sekali. Bapak-bapak dan anak muda mungkin sedang giliran jaga atau usai solat Tahajud. Duduk-duduk di angkringan depan masjid. Saya dan adik meminta izin pada Satpam untuk istirahat sampai Subuh tiba. Kami dimintai KTP yang akan dikembalikan sebelum pulang nanti.
Merinding dan terharu sekali saya. Jamaah Subuh memenuhi masjid. Ruangan ikhwan dan akhwat penuh. Lelaki dan perempuan, tua-muda bahkan anak-anak berbaris dalam shaf yang rapi. Disediakan kursi untuk para lansia yang tidak kuat berdiri. Ya, di depanku persis seorang nenek salat menggunakan kursi. Duh.... Malu sekali saya, pasalnya jarang Subuh berjamaah di masjid.
Halaman depan masjid |
Usai salam, dilanjutkan dengan Majelis Subuh. Mendengarkan ceramah Ustadz tentang Umat Terbaik yang kelak akan dikenali oleh Nabi kelak di hari Kiamat.
Menjelang Syuruq majelis Subuh berakhit. Beberapa orang pulang, sebagian masih melanjutkan kajian. Ibu-ibu kajian tahsin. Bahkan ada seorang ibu yang setiap hari tidur di masjid. Datang tengah malam, pulang selepas pengajian. Masya Allah.
Ternyata sih masjid ini tidak begitu jauh dari rumah saudara di Jl. Parangtritis. Kami pun pulang... (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tinggalkan komentarmu di sini, jangan tinggalkan hatimu di sembarang tempat ^_^