Foto Dokumentasi Pribadi |
Hamil? Perempuan mana yang tak bahagia jika mengalaminya? Kecuali dalam kasus-kasus tertentu, ya. Saya bersyukur pada suatu pagi mendapat kejutan testpack yang bergaris dua, pertanda positif hamil. Dan bila dihitung berdasar HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) maka usia kehamilan saya mencapai 6 minggu.
Setelah mendapat kabar itu, saya melakukan aktivitas seperti biasanya. Bahkan saya juga ke Jakarta untuk menghadiri Milad ke-22 FLP dengan naik kereta, seminggu kemudian jalan-jalan ke IBF, nyambung besoknya inagurasi FLP + workshop blogging dan fotografi. Lelah dan kram perut saya abaikan saja, karena tiga kehamilan sebelumnya saya termasuk strong.
Hingga tibalah tiga hari yang lalu saya mengalami flek coklat. Ini belum pernah saya alami. Saya tetap tenang, mungkin karena kecapekan sebab beberapa hari ini cukup menguras pikiran dan tenaga menangani santriwati yang sakit. Saya bahkan masih ke pasar untuk beli kompor gas baru, kebutuhan pesantren.
Ahad siang, usai mengikuti Beauty Class Ibu Profesional, kagetlah saya mendapati flek itu berubah merah darah. Saya menjadi takut keguguran. Ya Allah.. semoga ini benar-benar hanya karena saya kecapekan....
Sorenya langsung saya periksa ke bidan, sekaligus USG. Makin kaget dan shock saya sebab usia berdasar HPHT yang seharusnya kehamilan saya 8 minggu, ketika dicek USG kehamilan saya berusia 5 minggu.
"Ini jauh banget bedanya. Kemungkinannya adalah janin yang tidak berkembang, atau kehamilan kosong." Papar Bu Bidan.
Saya yang sudah pernah searching tentang kehamilan kosong, tetap saja kaget. Rasanya saya nggak siap menghadapi kenyataan. Duh, agak down juga saya saat itu.
Blighted ovum (kehamilan anembrionik atau kehamilan kosong) adalah kondisi yang muncul ketika sel telur yang dibuahi menempel di dinding uterus, tapi tidak berkembang menjadi embrio. Blighted ovum terjadi dalam trimester pertama, sering kali sebelum wanita tahu kalau dia hamil. Penyebabnya bisa karena sel sperma/sel ovum yang kurang baik.
"Lalu saya harus gimana Bu?" Tanya saya berusaha tegar.
"Saran saya, Ibu konsultasikan hasil USG ini ke dokter kandungan, atau tunggu sampai bulan depan untuk kontrol ulang ke sini." Jelasnya.
Saya hanya bisa pasrah. Kemudian konsultasi dengan teman yang berprofesi sebagai bidan dan penjelasannya lebih menenangkan.
"Coba USG lagi bulan depan ya say.." kata Bidan Risa.
"Optimis aja Mbak. Saya pernah punya pasien yang divonis Blighted Ovum oleh Obgyn, ternyata saat usia kandungannya lima bulan terdengar detak jantung bayinya. Allah Maha Berkehendak Mbak." Papar Mbak Mutoharoh, sahabat yang dulunya bidan tapi sekarang fokus jadi Ibu Rumah Tangga.
Saya sekarang hanya bisa berdoa semoga Allah memberikan yang terbaik. Bisa jadi ini penggugur atas dosa-dosa saya selama ini, bisa jadi ini teguran agar saya jangan "mendikte" Allah dengan berharap punya anak perempuan. Bisa jadi ini ujian kesabaran dan kesyukuran juga. Tak ada yang sia-sia di mata Allah.
Bismillah, saya akan menunggu bulan depan untuk periksa lagi. Semoga masih rezeki sehingga janinnya berkembang. Sambil perbanyak doa dan istirahat, mengurangi aktivitas fisik dan terutama menguatkan mental agar jangan terlalu stress. Sehat sehat sehat kuat kuat kuat!
*) Bersambung
Penasaran sama sambungannya. Smg hasilnya baik ya Mba.
BalasHapusAmiin.. terima kasih ya Mbak Umi
HapusYa ampun, aku baru tahu.
BalasHapusStay strong, Yuni!
Jangan stres, jangan capek ^_^ Semoga Allah memberikan yang terbaik untuk Yuni dan keluarga. Aamiin.
Iya Teteh.... Terima kasih... Doakan aku ya Teh... Seharian kemarin aku istirahat total gak ngapa-ngapain...
HapusKelanjutannya bagaimana Bu??? Mohon bantuannya, saya juga mengalami hal yg sama
Hapus