Hujan
memaksa kami berteduh pagi itu, tepat di depan warung soto. Tak ada
niat makan soto tadinya, tapi sepertinya enak juga hujan-hujan begini
makan soto yang panas. Sip lah.
Kami masuk dan pesan dua porsi. Satu porsinya Rp. 6000. Waw murah sekali...
Begitu dihidangkan, dalam satu mangkok sudah ada nasinya ternyata. Sotonya bening, tak seperti di Banten, hehe.
Ibu
mertua saya sering membuat soto untuk hidangan lebaran. Bahannya daging
sapi atau ayam, dengan tambahan sayuran tauge, daun bawang dan seledri
serta taburan bawang goreng.
Bumbunya
juga sederhana, hanya bawang putih, garam, daun jeruk dan serai.
Alhamdulillah setelah kenyang sarapan soto, kami melanjutkan
perjalanan...
Keesokan
harinya diajak Bapak ke warung. Ini di luar prediksi, ternyata
warungnya banyak berisi mbah-mbah alias aki-aki dan bapak-bapak yang
sarapan sebelum pergi ke ladang. Fiuuhh.... Malu saya, emak-emak nyempil
di warung mbah-mbah. Dan saya pesan soto lagi, dengan penampakan yang
mirip dengan soto yang saya beli sebelumnya di tempat lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tinggalkan komentarmu di sini, jangan tinggalkan hatimu di sembarang tempat ^_^