Tentang kisah konyol dan inspiratif dalam rumah tangga

Dora and The Lost City of Gold Petualangan Menemukan Harta yang Sebenarnya



Siapa yang masa kecilnya kenal Dora The Explorer? Legenda kartun yang khas dengan petualangannya bersama Boots, Diego dan tentu saja ransel dan peta. Semakin seru dengan keusilan Swiper yang suka mencuri peta Dora.

Kali ini serial petualangan Dora diangkat di layar lebar. Bercerita tentang Dora (Isabela Moner), seorang penjelajah muda yang memimpin teman-temannya dalam petualangan untuk menyelamatkan orangtuanya dan memecahkan misteri di balik kota emas yang hilang.

Cerita bermula ketika kedua orangtua Dora (Eva Longoria dan Michael Pena) akan pergi dalam sebuah penelitian di sebuah hutan di Lima, Peru. Dora tidak diikutkan dalam ekspedisitu, tetapi dia dititipkan di rumah keluarga Diego, di Amerika Serikat. Saat itu Dora yang sudah usia SMA kemudian masuk ke SMA bersama Diego (Jeff Wahlberg) dan memulai petualangannya di kota bersama penduduk asli.

Dora terbiasa dengan kehidupan hutan, bermain bersama kawanan binatang hutan, termasuk Boots, sahabatnya. Tiba-tiba tinggal di kota, dia merasa excited untuk menemukan petualangan baru. Namun kehidupan kota tak seperti di hutan. Meskipun ramai dan banyak teman, dia merasa kesepian. Terlebih lagi sikap Diego tak sehangat dulu saat masih kecil, Diego merasa malu mengakui Dora sebagai sepupunya lantaran sikap Dora yang “tidak normal” contohnya dansa dengan gerakan binatang, SKSD dan sebagainya.
Tersebutlah kawan baru Dora bernama Sammy (Madeleine Madden) Si Murid Cerdas yang tak ingin tersaingi atau terkalahkan. Dia sombong dan paling menonjol di kelas sehingga membuat teman-temannya tak suka padanya. Lalu ada Randy (Nicholas Coombe), cowok penyendiri yang sering dibully dan hobi main game. Sejak kehadiran Dora, dunia Sammy dan Randy berubah.

Memang benar ya bahwa kita akan semakin mengenal seseorang ketika melakukan perjalanan bersama-sama. Begitulah yang tampak dalam film Dora. Ada Sammy yang egois, suka mengeluh dan terus menyalahkan Dora atas diculiknya mereka oleh para penjahat pemburu harta. Randy yang penakut tapi excited dengan selalu menganggap bahwa petualangan mereka seperti dalam game. Ada pula Diego yang diam-diam ternyata tahu banyak hal tentang hutan. Sementara Dora adalah petualang yang selalu semangat menghadapi rintangan apa pun yang ada di hadapannya. Selalu ceria, optimis dan menganggap hutan adalah tempat yang aman.

Petualangan menemukan Parapata, Kota Emas yang hilang menjadi seru karena kawanan pemburu harta terus mengintai mereka, bahkan seseorang yang terlihat sebagai teman justru dialah pengkhianat demi mendapatkan emas untuk keserkahannya sendiri. Persis seperti di semua film bahwa keserakahan atas harta karun adalah tanda-tanda celaka. Seperti Eustace dalam Narnia 3 yang silau akan harta yang mengubahnya menjadi naga.
Sedangkan di film Dora, ada tokoh “Penjaga Parapata yang Hilang”, merekalah penduduk asli Parapata, yang menjaga kotanya itu agar emas-emasnya tidak dicuri orang jahat. Mereka punya panah-panah beracun dan berbagai perangkap yang akan membuat pemburu harta tewas. Berhasilkah Dora menemukan orangtuanya dan misteri Kota Emas yang Hilang itu?

Dora adalah anomali remaja masa kini. Remaja di berbagai belahan dunia identik dengan gadget dan hura-hura. Dora adalah petualang yang mencintai alam, senang menjelajah untuk belajar, dan tentu saja jauh dari gadget. Sosok Randy adalah contohnya, dia sibuk dengan gadget dan game sampai-sampai dia shock saat Dora pertama kali datang ke sekolah dan menyapanya: “Hola, soy Dora! (Halo, say Dora)” Tampak betul individualisme makin membuat semua orang asyik dengan dunianya masing-masing sehingga lupa untuk bersosialisasi. Sedangkan Dora, dia menyapa semua orang sejak dari bandara, begitu ramah dan bersahabat. Beda dengan Sammy yang menganggap semua orang adalah saingan. Kalau Diego, dia tipikal anak remaja yang menganggap masa remaja/SMA adalah persoalan hidup mati. Krisis eksistensi dan pencarian jati diri.
Bagi Dora, teman adalah harta yang sebenarnya. Bukan emas atau harta karun. Jadi baginya penjelajahan dan memecahkan misteri adalah sarana belajar yang menyenangkan. Disutradarai oleh James Bobin dan bersetting pedalaman Hutan Amazon , Dora The Explorer akan memuaskan mata kita dengan pemandangan alam liar yang mempesona. Juga tak kalah serunya, kebudayaan Suku Inca yang menjadi magnet petualangan ini. Kita juga akan melihat bagaimana orangtua Dora sangat mendukungnya menjadi petualang seperti mereka, memberi teladan untuk selalu berpikir dan berbicara positif, serta selalu optimis bahwa Dora bisa melakukan apa saja.

Secara keseluruhan  film ini cocok ditonton oleh semua umur, tapi tetap perlu mendampingi anak-anak. (*) Yuni Astuti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan komentarmu di sini, jangan tinggalkan hatimu di sembarang tempat ^_^